Realitas sosial yang terdapat dalam cerita rakyat Prabu Galuh Salawe menyajikan pengalaman kehidupan dan merupakan refleksi kehidupan masyarakat berupa realitas sosial bahwa hal-hal baru akan sulit diterima oleh masyarakat yang telah terbiasa dengan hal-hal kebiasaan mereka, Islam disebarkan salah satunya dengan jalan perkawinan, dan masyarakat kampung Salawe biasa mengadakan acara Misalin menjelang datangnya bulan suci Ramadhan berasal dari kebiasaan Prabu Galuh salawe melakukan nyekar ke makam ayahnya. Fungsi cerita rakyat Prabu Galuh Salawe adalah dari segi kekuataan gaib atau mitos yang berkembang di masyarakat adalah enggannya mereka untuk memberikan keterangan sedetail-detailnya tentang cerita tersebut dikarenakan merasa tabu dan hanya kuncen yang berhak menceritakannya, Cerita rakyat Prabu Galuh Salawe menyisakan sebuah tradisi yang ternyata masih dibudayakan masyarakat setempat yaitu misalin dan Cerita rakyat Prabu Galuh Salawe memberi pengetahuan pada masyarakat khususnya anak-anak pelajar bahwa di daerah Cimaragas memiliki cerita rakyat yang bisa diapresiasi sebagai materi ajar sehingga menumbuhkan kecintaan terhadap kekayaan budaya.
Sampai sekarang ritual adat budaya MISALIN masih selalu diselenggarakan di setiap tahun seminggu sebelum bulan suci ramadhan dengan inti acara
1. Tawasul (Tahlilan) untuk para karuhun.
2. Silaturahmi masyarakat yang menghadiri dengan ber musofahah guna membersihakan semua dosa
menjelang bulan puasa..
3. Adus (Kuruamas= bahasa sunda) yang merupakan sunat menjelang bulan ramadhan bagi umat islam di
Banyu urip Panca Warna
4. Pagelaran tradisional seni budaya sunda dintaranya pencak silat, karinding, kaulinan barudak dan lain lain
Photo Acara Misalin tahun 2013